RSS
email

Kulihat IBu Pertiwi........

Sedang bersusah hati.....
Air matanya berlinang, mas intan yang kau kenang
Hutan gunung sawah lautan, simpanan kekayaan
Kini ibu sedang lara, merintih dan berdoa
Baris- baris lagu itu sudah diciptakan entah sejak kapan, yang pasti 30 tahun yang lalu sbelum illegal logging marak dibicarakan, sebelum hutan berubah jadi kebun sawit dan saat sungai sungai masih jernih, lagu itu sudah ada. Lagu itu sperti memperingatkan kita smwa untuk menggunakan simpanan kekayaan, ya gunung, sawah atopun lautan dengan sebaik-baiknya.
Namun apa yang terjadi kini.......................
Betapa berdukanya ibu pertiwi. Betapa berdukanya kita.
Hutan habis dibabat, gunung-gunung digunduli, sawah sawah mulai habis disulap jadi lapangan golf, lautan yang mulai dikotori...........
Siapa yang bertanggung jawab???Yg pertama pasti pemerintah membiarkan pelaku illegal logging brkeliaran, meloloskan maling maling dan cukong-cukong pemeras bumi.
Penjaga alam nggak punya gigi, nggak berarti apapun
Dan selanjutnya, kita semualah yang bersalah.
Lupa memperlakukan sesuatu yang ada di sekitar kita sebagai sesuatu yang berharga, tapi memperlakukan sesuatu sebagai barang murahan.
Tanya pada diri kita, sudahkan kita menjadi putra putri ibu pertiwi yang setia menjaga harta pusaka untuk nusa bangsa.
Seperti lanjutan dalam lirik lagu itu......
Ku lihat ibu pertiwi, kami datang berbakti
Lihatlah putra putrimu menggembirakan ibu
Ibu kami tetap cinta, putramu yang setia
Menjaga harta pusaka untuk nusa bangsa

Bookmark and Share

0 komentar:

 

Friends

Categories